Powered By Blogger

Rabu, 25 Januari 2012

Visit Jogjakarta 1

Jalur yang kami tempuh menuju Jogja adalah Jalur selatan melintasi Nagrek,jalan yang cukup menikung dengan latar jurang jadi mengingatkan saat mengunjungi Lampung Barat, cukup banyak Kota yang kami lewati di Tasikmalaya,Jawa Barat kami sempat mampir di Pusat kerajinan dan oleh2 khas Jawa Barat,kembali lagi tergoda dengan kerajinan yang unik2,harga kerajinan berkisar dari Rp.1000 - Rp.4 jt

Pusat Kerajinan Oleh2 Khas Jawa Barat











                   Pose dulu

pukul 12.45 wib kami tiba di Banjar dan singgah sebentar untuk makan siang,cukup enak makanannya dengan sambal terasi namun sayang kurang begitu pedas....maklumlah lidah sumatera,kami pun sempat menanyakan berapa lama lagi kami dapat tiba di Jogja,sang pelayan menjawab 9 jam lagi....luar biasa padahal dari kemarin malam kami sama sekali belum tidur Avanza yang kami tumpangi pun cukup lelah rasanya,tapi kami berpacu dengan waktu yang sangat terbatas maka perjalanan terus kami lanjutkan

Salah satu Rumah Makan di Banjar,Jawa Barat

Banjar adalah Kota terakhir di Jawa Barat yang kami lintasi sebelum memasuki Provinsi Jawa Tengah,pukul 14.15 kami sudah memasuki Cilacap,Jawa Tengah jalan disana cukup baik dan kembali kami melewati hutan dan pepohonan kalaupun ada rumah penduduk bisa terhitung dengan jari,jalanan yang sepi dan lancar cukup memudahkan kami melewatinya,tiba di Kebumen kami rehat sejenak di rest area SPBU Kebumen,Kebumen - Wates - Purworejo pukul 19.35 kami sudah hampir memasuki Jogja plang2 penunjuk jalan dengan cermat kami amati,sudah tidak sabar rasanya menjejakan kaki di Kota Budaya itu,Baliho2 Sultan yang bertuliskan Sugeng Rawuh (Selamat Datang) sudah banyak terlihat,tepat pukul 20.15 kami sudah memasuki Jogja tepatnya di Kab.Kulon Progo Ibukota dapat di tempuh kurang lebih 20 menit lagi....

View Jl.Banyuraden,Jogja

mengingat kami belum makan malam,maka segera mungkin kami mencari angkringan khas Jogja,sambil menunggu sajian kami sempatkan berfoto sejenak di bangunan2 yang eksotis di Jogja

Bank DIY Taman Sari,pose dulu sambil menunggu makanan

                                                      Angkringan Jogja yang masih sepi

Saat makan di angkringan kami sempat bertanya tanya tentang wisata di Jogja,sayangnya kami belum memiliki peta wisata jogja sehingga sedikit menyulitkan kami untuk menyusuri tempat2 tujuan wisata,kamipun segera bergegas memburu toko buku yang masih buka di kawasan Malioboro dan di Jl.Wahid Hasyim,namun sayang para penjual kehabisan stok peta,akhirnya Hotel lah tujuan selanjutnya badan juga sudah terasa lelah dan tidak memungkinkan lagi untuk melakukan perjalanan.
kami memilih Hotel Wahid yang  berada di Jl. KHA Wahid Hasyim 61. Nomor Telepon: 0274-375327
harga kamar di hotel tersebut cukup murah selain itu kamarnya luas dan nyaman kami booking kamar yang biasa seharga Rp.132 rb (Include ppn),kami menginap di sana selama 2 malam....

Paginya hari Sabtu 7 Jan 2012 kami jalan pagi sambil menikmati suasana Jogja di sepanjang jalan kota ini bersih,tertib ,nyaman dan ramah yang luar biasa dan belum pernah kami temukan sebelumnya


ternyata pagi ini memang masih terlalu pagi untuk mencari sarapan khas Jogja,daripada berdiam diri di Hotel kami memilih berjalan kaki menghabiskan waktu di pelataran jalan2 besar di Jogja

salah satu sudut kota tua di Jogja (Jalan yang menuju pasar Ngasem)


Kami juga sempat mengunjungi Univ.Widya Mataram dimana Kampus yang bangunannya masih seperti zaman Belanda di abad 18

Sarapan di Pasar Ngasem

Sarapan pagi di pasar ini cukup variatif lauknya bermacam macam makanan khas Jogja dengan harga yang murah kamu semua sudah bisa merasakan kuliner Jogja,selepas sarapan kami melanjutkan berjalan menuju Situs Reruntuhan Taman Sari (Water Castle) tanpa harga tiket masuk,Pesanggrahan Taman Sari di bagi 3 tempat yang pertama Reruntuhan Istana yang tanpa harga tiket masuk yang kedua Masjid Bawah Tanah dan koridor2 yang panjang masih menyimpan banyak misteri di Masjid bawah Tanah ini kita harus memberikan sumbangan biaya kebersihan seikhlasnya,konon menurut kuncen masjid ini di gunakan para Sultan HB untuk menyepi dan bersembunyi dari pantauan VOC/Belanda,dan di dalam lorong masjid tersebut terdapat lorong yang bisa menembus sampai Parang Tritis namun sayangnya semenjak gempa jogja 2005/2006 silam lorong tersebut ditutup karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengunjung

Reruntuhan Water Castle

Masjid Bawah Tanah Taman Sari

Pintu masuk Pemandian Taman Sari

Dan Lokasi yang Terakhir adalah Komplek pemandian Taman Sari,Pesanggrahan Taman Sari ini adalah sebuah bangunan yang di peruntukan bagi Para Raja atau Sultan HB dan kerabatnya untuk berlibur dan bersenang senang bangunan ini mulai di bangun pada masa Sultan HB I dengan arsitektur dari Portugis yang mengakulturasi kebudayaan Jawa dan Eropa

Kolam Pemandian Taman Sari


Di sisi bangunan Taman Sari juga terdapat tempat Meditasi untuk sang Sultan juga tempat pencucian benda2 pusaka apabila bulan suro telah tiba,harga tiket masuk ke Taman Sari Rp.3000 cukup murah bukan,di areal ini juga terdapat banyak Guide atau pemandu dari penduduk sekitar yang bisa menjelaskan kepada kita tentang situasi dan sejarah Taman Sari dengan Tarif seikhlasnya.

To be continued


Salam,










Tidak ada komentar:

Posting Komentar