Powered By Blogger

Sabtu, 27 Juni 2015

Botanical Garden Bogor, paru-paru dijantung Kota

Adalah Buitenzorg pada abad ke 18 begitulah namanya disebut yang sekarang ini dikenal dengan nama Bogor.....

Kota hujan diselatan Jakarta ini kerap kali menjadi alternatif liburan bagi sebagian masyarakat tidak hanya JABODETABABEKA , akses nya yang mudah membuat Bogor kerap kali dikunjungi baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan masal.

Jika di hari libur siap saja untuk merasakan macet di tol Jagorawi, pilihan paling tepat adalah menggunakan kereta commuter listrik.
Cukup banyak wisata yang ditawarkan kota ini salah satunya Kebun Raya Bogor (Kebun Raya Bogor), dengan harga yang relatif murah Rp.14.000 kita sudah bisa menikmati seluruh isi Kebun yang luasnya luar biasa, selain itu Kebun Raya ini juga letaknya cukup dekat dengan stasiun Bogor, hanya tinggal berjalan kaki 200 M.

Bogor adalah Kota yang cukup asri dan sejuk banyak pepohonan besar tumbuh disisi jalannya.
Luas kebun inj mencapai 87 Ha dan memiliki sekitar 15.000 buah koleksi tanaman.

* Tiket Masuk Rp. 14.000,- / orang. * Tiket Khusus Wisatawan Asing Rp. 25.000,- / orang. * Kendaraan Keliling Roda 4 Rp. 30.000,-. * Parkir Kendaraan Roda 2 Rp. 5.000,-. * Tiket Sepeda Keliling Rp. 5.000,-

Kebun Raya Bogor ini ternyata sudah ada sejak tahun 1500 an pada saat pemerintahan Prabu Siliwangi, dan dilanjutkan terus menerus oleh Belanda dan Inggris pengelolaannya Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu Raffles menyulap KRB ini menjadi kebun tanaman klasik ala Inggris lambat laun perkembangan terus dilakukan hingga hari ini dikelola oleh LIPI dan Pemkot Bogor.

Ada banyak situs yang cukup baik beberapa diantaranya adalah kompleks makam Belanda yang cukup tua dinaungi oleh rumpunan bambu, juga terdapat Museum Zoologi, Jembatan Merah, Tugu monumen Reindwart yang langsung menghadap Istana Bogor yang indah, taman Teijsmann, Herbarium, Griya Anggrek, dan masih banyak lagi oh ya satu lagi yang cukup memicingkan mata saya adalah Makam Keramat yang letaknya berdekatan dengan Jembatan Merah atau Hanging Bridge, menurut sang kuncen makam tersebut adalah makan Ratu Galuh istri Prabu Siliwangi beserta dua orang tokoh sakti Mbah Baul dan Mbah Japrak, banyak sekali peziarah yang sengaja datang untuk mengunjungi makam tersebut namun sayangnya mereka mengajukan permohonan kepada makam tersebut dengan banyak sekali permohonan, juga terdapat salah satu sumur atau sumber mata air yang cukup bening dan sejuk terdapat disekitar jalan menuju jembatan merah ketika saya coba mencuci muka merasakan sejuknya air ternyata air nya wangi bunga dan minyak misik juga terdapat bunga bunga disekitarnya, jika melongok ke dasar mata air banyak sekali terdapat uang receh uang sengaja dimasukkan kedalmnya untuk keberkahan ketika saya tanya...
Sungguh bentuk kesyirikan terjadi dimana saja memintalah hanya kepada Alloh SWT,bukan kepada makam atau yang lain karena mereka hanyalah makhluk yang hina tak luput dari dosa yang juga tak mampu berbuat apapun.

Semoga liburan kalian menyenangkan ketika mengunjungi Kebun Raya Bogor ini.

Salam.....

Minggu, 21 Juni 2015

Kubah Emas,Depok

Menikmati weekend sabtu minggu sungguhlah hal yang amat dinanti,kali ini beranjak sedikit ke wisata religi yup Masjid Dian Al-Mahri atau lebih populer disebut masyarakat Masjid Kubah Emas.

Kemashyuran masjid ini sempat menjadi top issue terutama
dikalangan majelis taklim pengajian ibu rumah tangga,dari berbagai penjuru Indonesia mereka sempatkan diri untuk hadir dan sholat di masjid ini...dibangun sekitar tahun 2001 dan selesai pembangunan akhir tahun 2006  dengan arsitektur Timur Tengah masjid ini cukup fenomenal dan indah bahkan disebutkan masjid ini adalah masjid termegah di kawasan Asia Tenggara, adalah Ibu Hj.Dian Djuriyah Maimun Al Rasyid seorang pengusaha asal Banten sang pemilik masjid.

Masjid yang terletak di Jalan Raya Maruyung,Limo,Depok tersebut mampu menampung jama'ah hingga 20.000 orang,bahkan kubah dan mimbarnya juga terlapisi oleh material emas dan lampu kristalnya langsung didatangkan dari Italia.

Akses ke Masjid Kubah Emas ini tidaklah sulit jika dari terminal Kampung Rambutan,Jakarta Timur naiklah mikrolet warna merah bernomor 19 jurusan Kp.Rambutan Depok hingga terminal Kota Depok dan naik kembali mikrolet biru bernomor 03 jurusan Depok - Parung berhenti di simpang jalan Meruyung dan kembali naik mikrolet 102 hingga tiba didepan gerbang Masjid Kubah Emas.

Bagi kalian yang tidak membawa mobil pribadi silahkan membawa payung karena cuacanya cukup panas dan juga hati2 saat melepaskan alas kaki karena lantai marmernya cukup panas menyerap sinar matahari.

Selamat mencoba.

Salam....