Powered By Blogger

Jumat, 02 Mei 2014

CIREBON,The Gate of Secret

Cirebon ternyata lebih indah saat dikunjungi,Kota yang berada diujung timur Provinsi Jawa Barat ini menyimpan banyak kisah sejarah sejak dahulu.
Dinasti bermula dari Prabu Siliwangi dan anaknya Kian Santang hingga sampai di Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal Sunan Gunung Jati,yang menjadi cikal bakal raja - raja cirebon dan juga menurunkan para Sultan Banten nantinya.





Setibanya di Kota Cirebon hal pertama tujuan kami adalah Penginapan dan Cirebon Indah jadi pilihannya,menikmati malam di Cirebon cukup menarik,Kota yang cukup rapih ini menyimpan banyak kisah sejarah filosofisnya dimulai dari setiap nama tempat ataupun jalan,Kota Sang Wali . . .

Hotel Cirebon Indah


Angkringan Nasi Jamblang,Karang Getas - Cirebon

Alun - Alun Kejaksan menjadi tempat singgah kami untuk menyusuri bagian Kota,sempat mendokumentasikan diri didepan rumah dinas walikota cirobon yang cukup eksotis ,Bangunan Belanda,dan malam itu kami tutup dengan menikmati angkringan lesehan Sega Jamblang di Jalan Karang Getas,yang menurut penduduk sekitar emnyimpan kisah yang cukup unik,mengenai pembuktian kesaktian Sang Wali.



Pagi yang cukup cerah mengawali jalan2 kami di Cirebon Gate of Secret,bermula di Masjid Legendaris Sang Cipta Rasa yang berada di Pusat Kota,tampak kesan wingitnya sudah membawa kami kedalam panorama Cirebon yang mistis,saat menapaki Gerbang masuk,kesannya sudah berbeda,Jam Tugu yang sengaja dibuat oleh Sang Pendiri sebagai penanda waktu sholat menggunakan metode bayangan matahari,semakin masuk kami dipersilahkan berwudhu untuk sholat tahyatul masjid,airnya cukup sejuk,dan didalam masjid ini begitu tenang dan nyaman.
HTM nya seikhlasnya.




 Perjalanan berlanjut menuju Keraton Kesepuhan Cirebon,Dengan membayar Tiket masuk Rp.8.000/org maka kita sudah bisa menikmati seuruh bangunan peninggalan tempo dulu Sunan Gunung Jati beserta keturunannya.
Harga ini juga termasuk jasa Guide,namun Manusia Indonesia akan tetap memberikan ongkos lebih kepada si Guide yang sudah lelah bercerita tentang segala sisi Keraton yang tinggal dalam sunyi atas sejarah yang berputar.





Setelah tepat pukul 12.00 wib kami menyudahi sejenak perjalanan untuk mencicipi Nasi Lengko di Alun2 Lor Keraton,

Dilanjutkan lagi menuju Kaprabonan yaitu tempat tinggal para putera mahkota ataupun para puteri raja/sultan,namun sayang kelompok bangunan ini sedang mengalami renovasi ,sehingga kami harus kembali bergerak menuju Keraton Kanoman luar biasa saya terkejut bagaimana mungkin Bangunan Cagar Budaya seperti ini kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kota,karena berada dalam kerumunan pasar yang kurang tertib,sehingga membuat Keraton terlihat agak kumuh.
Tidak banyak aktifitas yang berada di Kanoman yang sejak tahun 1500 an memisahkan diri dari Induknya Keraton Kesepuhan.



Keraton yang terakhir adalah Keraton Kacirebonan,yang juga memisahkan diri dari Kanoman dikarenakan masalah prinsip pro kontra terhadap Belanda,tidak banyak pula aset yang berada di Kacirebonan yang memang Keraton paling muda di Cirebon,1808.



Kami bertolak menuju Goa Sunyaragi,sebuah situs petilasan para Sultan untuk menyepi dan merenung,juga untuk mengevaluasi diri,Sunya = Sepi -  Ragi = Raga
Tiket masuk pun sama Rp.8.000 per orang.
Gua yang berornamen Karang Laut yang konon di buat hanya dengan menggunakan putih telur dan gula aren untuk merekatkannya,dan hanya keluarga keraton atau para pangeran yang memiliki ilmu kebatinanlah yang mampu mengerjakan proyek maha indah ini.











Akhirnya kami menuntaskan perjalanan di Makam Sunan Gunung Jati,yang cukup ramai diziarahi orang dari berbagai daerah,semoga hanya berziarah dan tidak meminta apapun dari makam yang sungguh tiada berdaya upaya mengabulkan perohonan manusia.

Membeli oleh2 untuk sanak famili di sekitar komplek Makam,dan di Batik Trusmi,untuk berbelanja baju Batik khas cirebon "MEGA MENDUNG"

perjalan singkat ini membuat kesan tersendiri atas apa yang ada di Cirebon.

Salam,