Powered By Blogger

Senin, 01 Mei 2017

Express Journey Semarang - Demak - Kudus

Sudah lama saya menyimpan keinginan ke Semarang, akhirnya dengan agenda yang super dadakan juga moment yang pas, kebetulan sekali weekend ini Senin nya libur terkait Mayday (hari buruh), tanpa fikir panjang saya segera searching tiket online, via website maupun aplikasi penyedia tiket traveling, nyatanya habis semua....

Pada akhirnya saya teringat sebuah Bus lintas Jawa, Rosalia Indah - Ibu DALIMAN Pull Terminal Seruni, Cilegon 0878 71753799 / 0812 89622026, begitu kontak Alhamdulillah memang berjodoh dengan Rosalia Indah, saya booked untuk kelas Super seharga Rp. 280.000,- mengingat ini perjalanan cukup jauh, Cilegon - Semarang maka saya butuh bus yang nyaman selama perjalanan (Perbandingannya Kelas Executive Rp. 200.000 dan Kelas VIP Rp. 175.000, perbedaan terdapat pada luas kursi dan kapasitas penumpang, semakin mahal maka semakin private jumlah penumpangnya). Pukul 13.15 WIB, Bus sudah tiba di Terminal Seruni, Bus mewah berwarna hitam dove itulah yang mengantarkan hingga ke Kota tujuan, Interiror bus memang cukup mewah setiap penumpang dilengkapi dengan LCD yang terdapat beberapa menu film dan lagu yang bias dinikmati selama perjalanan berlangsung, jumlah penumpang yang hanya 21 orang, dengan baris kursi 1:2, kursi yang nyaman dan lega, serta AC nya yang begitu dingin, dan rasanya kita tidak perlu khawatir baterai handphone akan habis karena dimasing2 kursi tersedia charger, Air mineral yang memang sudah ready di tempatnya, juga lampu led apabila dibutuhkan, memasuki Tol Cilegon Timur bus memacu lajunya dan masih melakukan beberapa penjemputan penumpang hingga di Tol Ciujung yang terakhir.






Tiket Bus Rosalia Indah





Interior Bus Class Super, Rosalia Indah

Menjelang malam sekitar pukul 17.00 WIB kondektur bus yang memang berpakaian rapi layaknya seorang waiter hotel lengkap dengan rompi Rosalia memberitahukan bahwa sekitar 1,5 jam lagi kami akan tiba di RM Rosin, Indramayu, memang Rosalia ini seperti memanfaatkan peluang beberapa jenis usaha melalui bench marking nya tersedia beberapa usaha seperti Trasportasi, Pengiriman/Ekspedisi, Laundry, Rumah Makan, dan lain sebagainya.


Namun sungguh diluar ekspektasi setibanya di RM Rosin, Indramayu, menu nya amat sangat tidak menggugah selera malam itu menu Bandeng Presto, Sayur tumis kacang panjang, tahu, sambal, dan kerupuk, setengah ngantuk karena tiba disana pukul 21.30 WIB saran saya sebaiknya Rosalia tidak perlu memberikan makan dari harga tiket, cukup lakukan pemberhentian di tempat PUJASERA yang banyak menyediakan menu beragam, karena soal makan selera orang berbeda beda.

Perjalanan berlanjut, tepat lewat tengah malam sekitar Pukul 02.30 WIB bus melakukan pemberhentian yang kedua di Weleri, Kendal, saya bergegas membuka Google Map pada Hp, dan benar saja hanya kurang dari 1 jam saya akan tiba di Krapyak, Semarang titik pemberhentian saya.
Sebuah taxi dengan jenis mobilio atau sebutannya Kosti Semarang kami tumpangi menju ke Hotel Amaris di Jl. Pemuda, Semarang, melewati Tugu Muda dan Lawang Sewu dalam hati bergumam, akhirnya tiba juga di Kota ini....SEMARANG....



Mobilio Taxi (Kosti Semarang)


Lobby Hotel Amaris, Jl. Pemuda


Koridor Hotel Blambangan, Semarang


DI Lobby hotel kami melakukan konfirmasi di FO, jam saat itu menunjukan pukul 04.05 wib dini hari, namun sayang, saya kurang memperhatikan waktu booking pada saat order melalui Traveloka (via traveloka 1 room 2 bed Rp. 365.000 - namun jika check in langsung Rp. 655.000), waktu check in seharusnya adalah pukul 14.00 WIB, dengan amat sangat menyesal petugas hotel tidak bisa memberikan kami kamar karena belum waktu untuk check in, waktu itu saya sedikit ngotot, saya early check in deh, nanti di charge saja berapa gak usah khawatir...begitu ujar saya karena kondisi fisik sudah lelah sekali ingin segera mandi dan rebahan lumayan masih dapat sekitar 2 - 3 jam sebelum memulai traveling, namun tetap saja pihak hotel tidak bisa meluluskan permintaan, akhirnya kami hanya menitipkan barang di lobby dan akan kembali sesuai jadwal check in.

Di seberang jalan terdapat ATM BNI yang juga berdampingan dengan Kimia Farma, membeli beberapa vitamin dan suplemen tubuh juga beristirahat sejenak sambil browsing Hotel lain untuk singgah mandi dan istirahat karena tidak mungkin kami terlunta lunta hingga waktu check in nanti pukul 14.00 WIB, akhirnya kami dapatkan Hotel masih dijalan yang sama Hotel Blambangan namanya, Sebuah Hotel bintang 2, namun cukup bagus dan luas, dengan jenis kamar yang sama seperti di Amaris kami dapatkan harga Rp. 248.000,- perlu diketahui pada jam itu sangat sedikit Hotel yang mau menerima Check In karena sudah mendekati jam check out.


Setiba dikamar segera saya menuju toilet dan mandi, luar biasa segarnya air Semarang Subuh itu, dan merebahkan diri sejenak sambil melihat channel TV Lokal serta berfikir akses transportasi ke list tujuan wisata yang sudah saya buat.




 Kawasan Tugu Muda, Semarang


Tujuan pertama, Lawang Sewu

Peta Gedung Lawang Sewu

Narasi Sejarah Lawang Sewu

Saat perjalanan dari Kimia Farma menuju Hotel Blambangan kami menggunakan Taxi Online (Gocar), di jalan saya sempat menawarkan kepada si pengemudi, bagaimana jika mobil dan dirinya saya sewa untuk mengantarkan kami ke tujuan2 wisata, di sempat berfikir, dan saat ini saya tengah menunggu konfirmasinya, beberapa menit berselang karena tujuan saya cukup jauh hingga Kudus dan Demak maka si Driver mengajukan angka Rp. 500.000,- diluar BBM, sepakat sudah saya minta kepada Driver untuk standby di Lobby tepat pukul 8.00 WIB.


Pagi itu juga kami check out dari Hotel Blambangan menuju destinasi wisata yang ada dalam daftar, namun sebelum itu kami sarapan di RM Pecel & Soto Bu Sumo, Soto nya cukup enak dan gurih, saya jadi teringat di Surakarta tempo dulu karena Soto nya di campurkan dengan nasi, persis di Solo...

Kami melewati pemakaman terbesar dan tertua di Semarang, Bergota..
Tujuan utama kami adalah Lawang Sewu, Gedung bersejarah yang saat ini dikelola oleh PT KAI Semarang, Buka setiap hari dari jam 7.00 WIB - 21.00 WIB, dengan biaya masuk Rp. 10.000 Dewasa, Anak2 & Pelajar Rp. 5.000, untuk masuk ke ruang bawah Tanah menjadi Rp. 30.000 (namun semenjak 2015 akses ruang bawah Tanah sudah ditutup), karena banyak aktifitas2 yang tidak diizinkan seperti kegitan supranatural & mesum.

Banyak kisah terjadi di Gedung yang awal dibangun tahun 1904 ini yang hingga saat ini terus menjadi kisah yang dianggap sebagian orang sebagai Misteri atau sakral, namun menurut saya biasa saja, hanya memang aura negatif mahluk mayoritas penunggunya yang suka usil, tapi manusialah Mahluk ciptaan Alloh yang deraajat nya paling tinggi, jangan pernah takut.
di Lawang Sewu juga terdapat beberapa penjual Souvenir sperti Baju Kaos bergambar Lawang Sewu, gantungan kunci, goodie bag, dsb.



Koridor Gelap Lawang Sewu

Salah satu sisi jendela Lawang Sewu (Bangunan Utama)

View Lawang Sewu dari pintu keluar (Jl. Pemuda)


Pintu masuk Sam Po Kong

Bangunan Terbesar di Sam Po Kong

Gerbang masuk begaya China beserta patung Laksamana Cheng Ho

Harga Lilin Jumbo menembus angka 18.000 K (IDR)

 Lilin Jumbo (tahan 3 Bulan)


Pintu Masuk Kuil Sam Po Kong

Bertolak dari Lawang Sewu menuju Kelenteng Sam Poo Kong, peninggalan warga Tiongkok pada masanya, terdapat pula patung besar Laksamana Cheng Ho, kuil ini masih aktif digunakan umat Konghuchu untuk bersembahyang, di kuil ini juga menyediakan kostum China bagi yang ingin berfoto dengan harga sewa kostum Rp. 120.000, tapi harus antri cukup lama tiket masuk ke kuil ini Rp. 15.000,- untuk berkeliling, saat itu sedang ada aca Festival Japanesia, (Jepang - Indonesia), kuliner terhampar luas sepanjang perjalanan masuk.


Perjalanan dilanjutkan menuju Watugong/Pagoda Avalokiteswara di daerah Semarang atas, selain Pagoda disana juga terdapat situs religi agama Buddha, kali ini tidak ada biaya masuk hanya biaya sukarela di Post Security saat akan pulang nantinya. ada juga sebuah pohon ara besar yang bergantungan kain merah berisi harapan ummat Buddha berisi harapan2 kehidupan.




Gerbang Masuk Pagoda Avalokiteswara

Avalokiteswara Hall

Budhagaya

Kura - kura memiliki sejarah unik dalam ajaran Konghuchu

Arsitektur yang menjulang

Pagoda Avalokiteswara (Wattugong)

Pohon Harapan

Pohon Harapan

Masjid Agung Jawa Tengah

dari lt. 19, Menara MAJT

Lt. 3, Museum Sejarah Islam (MAJT)

Lt. 3, Museum Sejarah Islam (MAJT)

Lt. 2, Museum Sejarah Islam (MAJT)
Seorang sahabat baru dari Semarang Zaenul, (panggilannya Zafin)

Tahu Gimbal khsa Tlogosari, Semarang (Usaha Pak Zafin)

Gapura masuk Kabupaten Demak (Tagline; Selamat Datang di Kota Wali)

 
Alun Alun Masjid Agung Demak


Masjid Agung Demak

Salah satu Makam Keluarga besar Kerajaan Demak Bintoro

Silsilah Sultan Demak

Masa Periode Wali Songo

Pelataran Masjid Agung Demak, tak pernah sepi pengunjung

Gerbang masuk Kabupaten Kudus, Kota Kretek

 Masjid Agung Kudus (Menara)


Menara Kudus

Masjid Agung Kudus

3D Art Trick Old City Museum

Penjara Bawah Tanah, Lawang Sewu

Gerbang Masuk Menara Kudus, ramainya Jama'ah

Melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah, karena Dzuhur telah tiba, sayangnya macet diperjalanan membuat kami terlambat, cuaca Semarang yang begitu panas menyengat ditambah ramainya Jamaah yang dating di MAJT menambah panas suasana sekeliling, selesai Dzuhur kami mencoba naik ke halaman atas MAJT, Subhanalloh... Indah sekali terdapat payung2 besar seperti di Masjid Nabawi...semoga disegerakan Sholat di Nabawi...

Berhubung sudah di MAJT akhirnya saya putuskan menunda lapar sebentar untuk sempatkan naik ke Menara MAJT melihat Semarang dari ketinggian, dengan tiket Rp. 7500,- dan antri yang luar biasa akhirnya kami tiba di Menaranya menyaksikan Semarang dari ketinggian, saat turun lift kami sempatkan untuk mampir ke Museum Perkembangan Sejarah Islam di Jateng, setelah puas kami segera mencari tempat makan dan menu Tahu Gimbalpun jadi pilihan 1 porsinya Rp. 16.000,-.



 3D Art Trick Old City Museum


Kembali melanjutkan perjalanan, kali ini ke Kota Demak, Ya Masjid AGung Demak yang melegenda, tiba di Demak, jama'ah begitu ramai, karena sudah adzan Azhar maka saya bergegas ketempat wudhu, dan airnya cukup payau (antara asin dan tawar), masjidnya tidak terlalu besar, namun karena sejarahnya masid ini begitu bernilai, saya sempat melihat Soko Tatal warisan para Sunan yang masih kokoh hingga kini, sayangnya didalam masjid tidak diperkenankan mengambil foto kecuali diam - diam..

Di Kadilangu yang tak jauh dari Masjid Agung Demak suasana cukup ramai para peziarah Sunan Kalijaga, Cungkup Makamnya yang unik menyatu dengan atap seperti bangunan yang amat sangat privasi.

Dari Demak kami lanjutkan menuju Kudus, Kotanya cukup rapi dan tertib begitupun dengan rambu2 lalu lintasnya hal uniknya ada barisan Ojeg Menara Kudus dengan rompi serupa berbaris disepanjang Masjid Menara Kudus, oleh2 yang terkenal dari Kudus adalah Jenang Kudus Rp. 20.000 / Kg, sepanjang jalan menuju Menara Kudus menyajikan oleh2 khas Kudus, mulai dari miniature menara, tasbih, sorban, sajadah, makanan dan lain sebagainya.

Masjid Kudus tersisa banyak sekali corak hindu seperti undakan - undakan inilah akulturasi yang dilakukan sang Sunan dalam Berdakwah, strategi dan siasat Islamisasi di Kudus tanpa harus menimbulkan pertumpahan darah, selepas Maghrib saya meninggalkan Kudus seraya melongok sedikit ke areal pemakaman sang Sunan sekadar menengok masih ada praktek Ziarah yang kebablasan.

Selepas dari sana kami sudah sangat lapar ingin segera mencoba Soto Kerbau Kudus dengan harga Rp. 18.000. Arah pulang ke Semarang Pak Driver memberhentikan kami di area Kota Lama tepat depat Gereja Blenduk, yang masih rapi dan aktif digunakan, areal ini hamper sama dengan Kota Tua di Jakarta, namun yang ini lebih kecil dan terawatt dibandingkan Jakarta, malam itu ditutup dengan melihat bangunan Masjid Agung Kauman Semarang, sebelum ada MAJT, Masjid Kauman lah yang jadi unggulan dengan ciri khas banyak tiang.

Badan yang begitu penat ini kami rebahkan di Amaris Hotel, Pemuda menunggu esok pagi bersiap untuk pulang dan kembali beraktifitas.




Amaris Jl. Pemuda, Semarang

Tahu Bakso & Lumpia Ayam Gireng

3D Art Trick Old City Museum


Tahu Pong, Tong Ji Kota Lama

GPIB Blenduk, Kota Lama

Kota lama

Patung Semar, Old City Market

Spiegel Café and Resto

Spiegel Café and Resto
Masjid Agung Kauman, Semarang, Jawa Tengah


Hampir kami tidak jadi pulang, bagaimana tidak semua tiket habis, Pesawat, Kereta, juga Bus Rosalia, akhirnya saya nekad mencari cari bus lain yang menyediakan arah ke Cilegon atau Merak, dapatlah PO Shantika tersedia dengan 2 kursi, lega rasanya hati ini, namun jam berangkat pukul 19.30 WIB sudahlah tak jadi soal, saya mulai berhitung jam check out 12.30 WIB, masih ada 1/2 hari yang harus saya habiskan, kami mampir ke Gramedia yang memang 1 Gedung dengan Hotel untuk mengulur waktu, kemudian beli oleh2 di Jl. Pandanaran, bawaan semakin berat saya putuskan untuk menitipkan barang di PO Shantika, Genuk, Terboyo Wetan, waktu saat itu menunjukan pukul 15.00 WIB, cuaca makin panas, kami lanjutkan ke Kota Lama menikmati kuliner disana dan mencari Spot untuk berphoto di 3D Art Trick Old City Museum, dan berakhir di Tongji Café, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Cilegon, masih kurang rasanya di Semarang, masih banyak yang terlewat....








Salam,

MN, 2017










Tidak ada komentar:

Posting Komentar