Powered By Blogger

Senin, 01 Oktober 2012

Sekejap di Tanah Sriwijaya

Sumatera Selatan,khususnya Palembang yang dulunya kokoh dengan berdaulatnya sebuah nagari Sriwijaya,dengan kegemilangannya Palembang memulai sejarah silamnya,masa yang berganti merosotnya Pusat ilmu Budha di Sumatera ini terkikis dengan masuknya Islam ke Indonesia,perlahan Palembang berubah  menjadi daerah muslim yang mayoritas.
identitas kotanya yang pekat membuat kami makin penasaran dengan Palembang.
Rencanapun tersusun dan direalisasikan,perjalanan yang melelahkan melewati jalan lintas timur kami tuju Palembang !

Malam itu perjalannan cukup lancar tanpa macet yang seharusnya biasa terjadi di jalan lintas timur,kabut di Kayu Agung mengingatkan saat berada di Liwa ataupun Puncak,Paginya tiba sudah di Palembang panasnya yang menyengat sungguh luar biasa.

Jembatan Ampera di minggu pagi

Terhampar luas pemandangan sungai Musi yang panjang dan luas juga menghubungkan ulu dan ilir masyarakat Palembang,Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan. 
Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.

Sepanjang Jalan di Jembatan Ampera

Minggu pagi itu terlihat ramai sekali warga Palembang yang bersantai dan marathon di sepanjang Ampera,sayangnya di sepanjang Ampera ini mobil pribadi tidak bisa parkir dan berhenti semaunya,di khwatirkan akan menyebabkan macet.
Jarak yang lumayan jauh dari Bandar Lampung - Palembang dengan waktu tempuh 7 - 8 Jam,cukup membuat tubuh lelah,sesampainya di Palembang segera kami mengarahkan laju kendaraan ke jalan Dempo Ilir menuju Hotel Indah,Palembang,tidak begitu mewah tapi cukup membuat nyaman.

di depan Hotel Indah,Palembang

Setelah cukup beristirahat kami memulai perjalanan di Kota Palembang,Museum Sultan Mahmud Baddaruddin II,dengan HTM Rp.5000,- 

View Depan Museum Sultan MB II ,Palembang

Museum yang masih dalam kondisi baik dan terawat,setelah menaiki tangga barulah tiba di pintu masuk museum,lepaskan alas kakimu,karena museum ini berlantai kayu yang bersih,menurut saya ini lebih mirip seperti bekas rumah sultan.
Museum ini terletak di sepanjang sungai Musi.berdekatan dengan Jembatan Ampera,Pasar 16 Ilir,dan Benteng Kuto besak.
di dalam Museum banyak tersimpan naskah kuno dan peninggalan benda sejarah yang mengisahkan perjalanan hidup Sultan dan Rakyatnya.



Di depan foto Sultan Mahmud Badaruddin II

Di dalam Museum ini juga menjual pernak pernik atau souvenir khas Palembang,mulai dari gantungan kunci,tas,peci,baju kaos,plakat,dll
sayang barang favorit saya tidak saya jumapai,yaitu Senjata Khas Tradisionalnya.


Setelah puas berkunjung dan mengitari Museum maka kami lanjutkan perjalanan menuju Sungai Musi dengan latar Jembatan Ampera 

Di pinggiran Sungai Musi,berlatar Jembatan Ampera

Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa 



Sayangnya di Benteng Kuto Besak ini kita tidak di izinkan masuk,karena sudah menjadi kantor TNI,maka kamipun segera bertolak menuju Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II,Palembang.yang berada di pusat kota Palembang.
Masjid yang cukup megah dan besar,arsitektur yang menampilkan akulturasi desain dengan kebudayaan Budha dan Islam bisa langsung terlihat di sini,dengan kapasitas jemaah 15.000 orang atau lebih.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II,Palembang

jam sudah menunjukan jam makan siang,kami bergegas menuju Tekko Resto,spesialis iga penyet. tempatnya pun cukup menarik dengan view seputaran jalan raya di Palembang,cuaca yang begitu panasnya membuat kami makan begitu lahapnya dengan penutup es pesanan masing2 tentunya.

Tekko Resto,Palembang

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju PTC Mall Palembang,Mall nya cukup besar dan banyak  menjual oleh2.

PTC Mall



Novotel Palembang ini bangunan keren,seperti Benteng perang.

terakhir kami sempatkan mengunjungi Jakabaring stadion,Palembang,stadion yang fenomenal dengan segala kemewahan fasilitasnya yang sengaja di persiapkan untuk Sea Games 2011 kemarin.


Gelora Sriwijaya (Stadion Jakabaring,Palembang)


Komplek Wisma Atlet,Palembang 

setelah puas berkeliling Palembang kami kembali ke Hotel untuk berssiap karena malam ini kami harus segera kembali ke Bandar Lampung,
semoga tetap bisa terawat wisma atlet yang sudah cukup menghabiskan dana.sukses untuk Kota Palembang.
semoga bermanfaat.

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar