Powered By Blogger

Minggu, 15 April 2012

Lampung Tempo Dulu,dari Museum Lampung

Alternatif liburan untuk mengetahui site dan sejarah Provinsi Lampung tercinta bisa kamu semua kunjungi di Museum lampung yang terletak di Jl.Zainal Abidin P.A No.64 Gedong Meneng Rajabasa,Bandar Lampung  cukup 15 menit dari Tanjung Karang menuju Museum Lampung,bangunan tua ini di bangun sekitar tahun 1980 an dan di resmikan 24 september 1988,gaya arsitektur bangunan Belanda dan perpaduan ornamen khas Lampung di setiap sisi museum

Museum Lampung

untuk jam berkunjung di Museum ini Senin ~ Jumat jam 8.00 - 13.30 wib,dan Sabtu ~ Minggu jam 8.00 - 14.00 wib,tapi hari libur nasional museum ini tutup,harga tiket masuk Rp.1.500 untuk pelajar dan Rp.2.500 untuk umum,begitu masuk dan setelah membayar tiket kita akan mendapatkan brosur ringkasan tentang museum dan koleksi yang terdapat di sana.

Pintu Masuk Museum

Seperti museum kebanyakan tempat ini sepi pengunjung,hanya terlihat beberapa orang saja yang berkunjung dan hanya pada saat tertentu museum ini di kunjungi banyak orang,para pelajarpun sepertinya hanya datang kunjungan ketika mendapatkan tugas sekolah,

Sisi Kanan Museum (Zona Fauna Khas Sumatera)

Di sisi kanan Museum terdapat zona fauna khas sumatera yang terdiri dari Gajah,Harimau,Trenggiling dsb,dan juga terdapat diorama Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883,selanjutnya di sepanjang koridor belakang banyak terdapat situs purbakala Neolithikum yang hidupnya nomaden,beberapa arca,menhir dll

Diorama Gunung Krakatau Meletus

Site Purbakala

Terdapat pula koleksi kain,uang kuno,tapis tenun dan beberapa peninggalan Radin Inten dan keturunannya,banyak sisi - sisi museum yang kurang mendapat perhatian Pemerintah Daerah,tapi saat ini cukup kita acungi jempol usaha dinas pariwisata prov. Lampung dalam mendorong masyarakat untuk mengunjungi museum,dan semua itu tidak lepas dari dukungan seluruh lapisan masyarakat

                                                                                         Lorong Purbakala

Badik (Senjata Tradisional Khas Lampung)

Bangunan Museum ini ada lantai di lantai atas kita tidak diperkenankan mengambil foto menggunakan lampu blitz,di bagian atas ini banyak terdapat adat lampung yang terbagi menjadi 2 adat Sai Batin dan Pepadun,
Background Diorama Zaman Belanda ketika Lampung masih di duduki Belanda

Pelaminan Pengantin Adat Pepadun Lampung

Koleksi museum di bagian atas ini betapa menjelaskan adat lampung dari mulai upacara kelahiran,khitan,pengambilan gelar adat ,pernikahan,dan kematian yang di lakukan prosesi secara adat lampung

Sisi adat Sai Batin

Perahu tempo dulu 

Perahu ini biasanya digunakan masyarakat zaman dahulu yang tinggal di sekitar sungai,sebagai sarana transportasi

Meriam Peninggalan Belanda 

Meriam ini terdapat di luar bangunan museum,tepatnya di sekitar halaman museum lampung,dan juga halaman Museum terdapat rumah Sesat,rumah adat khas Lampung,dan di bawah rumah adat ini terdapat alat penumbuk badi atau yang biasa disebut alu,dan alat penggiling tepung,rumah adat khas Lampung adalah rumah panggung yang sebenarnya bertujuan untuk terhindar dari serangan binatang buas pada zaman dahulu kala,dan para warga memanfaatkan halaman bawah atau lorong bawah rumah sebagai tempat untuk bekerja atau beternak hewan.

Lorong bawah Rumah Sesat



Nuwo Sesat (Rumah Adat Khas Lampung)

oke sob,itulah ulasan seputar Museum Lampung,buat kamu semua yang tertarik mengunjungi silahkan saja datang langsung,selamat mencoba di liburan kamu


Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar