Powered By Blogger

Minggu, 22 April 2012

De Batavia Vol Herinneringen

Sebelumnya perjalanan ini agak berbeda dari yang telah kami lakukan,ya tujuannya adalah Batavia (Jakarta),Kota jutaan sejarah yang kini hanya jadi saksi bisu ditelan kumuhnya kaum urban yang terlalu banyak berharap dari Ibukota,Kota ini menyisakan banyak kenangan dari zaman kerajaan,zaman pendudukan Belanda dan Jepang,hingga zaman kemerdekaan yang menjadi sejarah,tujuan kami bukanlah Gedung Moderen tapi Museum,Kota Tua dan segala situs peninggalan zaman sejarah itu,Perjalanan kami lakukan malam hari pukul 20.00 Wib,menggunakan mobil


Perjalanan di mulai

setelah beberapa menit perjalanan kami sampai di Tarahan dan mampir di RM Begadang,juga untuk berdo'a demi kelancaran perjalan ini.

Begadang Tarahan

Setelah melalui perjalan hampir 2 jam kami tiba di pelabuhan Bakauheni,Lam-Sel,sebelum naik ke Kapal mobil kami di periksa terlebih dahulu oleh Polisi Pelabuhan dalam event mencegah terjadinya peredaran Narkoba,operasi ini memang sering dilakukan di Pelabuhan,ongkos kapal menggunakan mobil sebesar Rp.235.500,- 

Selat Sunda

Setelah mengarungi lautan selama hampir 3 jam kami pun tiba di Pelabuhan Merak,Banten sebenarnya waktu tempuh normal hanya memakan waktu 2 jam,akan tetapi stabilitas ombak dan kurangnya dermaga membuat kapal berhenti sejenak sebelum merapat menunggu antrian kapal lain,kami fikir ide brilian Gubernur Lampung Bp.Sjachroedin itu harus kita dukung untuk merealisasikan Jembatan Penyebrangan Selat Sunda,hmmm...entah kapan itu terwujud ..Semangat Pak Gubernur...


Pukul 2.30 wib dini hari kami tiba di Tol Cilegon,dengan agak sedikit menambah kecepatan agar segera sampai,tujuan awal kami adalah Kota Tua,Jakarta,

Kota Tua,Jakarta

Akhirnya pada 4.45 wib kami tiba di Kota Tua,Jakarta...
Segala sisi daerah ini di penuhi bangunan era Belanda berkuasa,sungguh pemandangan yang eksotis,memang agak kurang terawat beberapa bangunan di jadikan camp pengungsi bagi kaum urban dan pengemis di seputaran Jakarta,yang ini harus menjadi PR untuk Gubernur DKI yang nanti akan dipilih,semoga Kota Tua dapat menjadi kebanggan dan tempat yang rapih hingga layak menjadi objek wisata bagi siapapun yang berkunjung ke Jakarta.

Sisi Kota Tua yang eksotis


Banguinan besar yang masih kokoh,pintu dan jendela yang juga besar seperti di Eropa,luar biasa memang arsitektur Belanda ini,kini bangunan ini banyak yang di pakai sebagai tempat2 usaha seperti hotel,caffe,dll.

Batu Portal Belanda

Banyak hal menarik yang mengundang tanda tanya di Kota Tua ini,seperti Batu Bulat ini yang saat ini di gunakan untuk portal jalan
sengaja memang kami tidak menggunakan Hotel mengingat waktu perjalanan ini yang sangat terbatas,kami lanjutkan perjalanan menuju Pantai di Ancol

Samudera ancol

Untuk urusan Pantai,Jakarta kalah indah dengan pantai pantai yang ada di Lampung,pagi itu juga kami sempat mengunjungi Makam Belanda Ereveld Ancol

Makam Belanda,Ereveld ancol

Sayangnya di makam ini kami kurang mendapat kepuasan informasi,kaarena Makam ini sangat tertutup bagi orang luar yang bukan famili dari korban yang di makamkan di sini,makam ini adalah makam penghormatan bagi bangsa Belanda dan beberapa warga keturunan,korban2 ini adalah korban pembantaian Jepang,di sini kami tidak di izinkan mengambil gambar dengan alasan apapun di karenakan banyak berita miring yang sering terjadi dulu ketika banyak orang dengan leluasa mengambil gambar di sini,berita yang kurang mengenakan bagi keluarga para korban.

Disebutkan juga bahwa di makam ini tidak hanya Kristen,tapi ada yang beragama Budha,dan Muslim,pengambilan gambar baru akan di izinkan jika ada izin tertulis dari kantor pusat,makam ini juga sering mendapat bantuan dari Pemerintah Belanda untuk renovasi dan perawatan.

Bende (Gong) Raksasa,Ancol

Masih disekitar ancol terdpat Bende (Gong) Raksasa,banyak juga tempat2 menarik dan bersejarah lainnya di Ancol yang belum bisa kami kunjungi satu persatu.

Museum Sejarah Jakarta

karena pagi ini kami belum sarapan dan akan mngunjungi Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah) di daerah Kota Tua,maka kami kembali kesana,museum ini buka pukul 9.00 wib Museum belum di buka maka kami sempatkan untuk sarapan di seputaran Museum,berbeda dengan Museum di tempat yang lain yang sepi pengunjung,museum ini justru sebaliknya,banyak sekali orang berkunjung kesini.

Galeri Galeri di sekitar Museum Fatahillah

Di seputaran museum ini juga kamu bisa membeli berbagai souvenir hasil tangan terampil para seniman Kota Tua,harganya cukup terjangkau asalkan kamu pandai menawar,

Galeri Kota Tua

Di Museum ini juga berjejer penyewaan sepeda onthel yang disewakan hanya Rp.10.000,- per 30 menit lengkap dengan topi khas Belanda,juga tersedia Fotografer keliling lepas yang menawarkan foto dengan angle yang menarik

Sepeda Onthel


Tepat pukul 9.00 wib Museum di buka antrian panjang di pintu masuk sudah begitu panjang,HTM hanya rp.2.000,- per orang,baru masuk di Museum aroma nya sudah berbeda entahlah perasaan kami saja atau tidak,tapi ada view dimana rasa nasionalis kami bangkit ketika melihat gambar di bawah ini

Hukum Gantung

Hukuman ini diberlakukan oleh GubJen VOC JP Coen bagi siapapun yang memberontak pada pemerintahannya,dan banyak sekali peninggalan2 para Jendral2 Belanda,juga terdapat prasasti dari zaman Kerajaan,sisi bangunan yang tinggi,pintu kayu dan jendela yang begitu kokoh dan kuat hingga saat ini padahal Museum ini di bangun sekitar abad 17,luar biasa

Di Museum ini juga di sediakan Guide untuk menjelaskan seputar Museum ini,dulunya ini adalah Balai Kota Pusat Pemerintahan Belanda,yang di sebut Stadhuis

Prasasti Ciaretuen

Balkon Stadhuis


Di belakang Museum ini terdapat beberapa bangunan dan di bawah museum ini terdapat penjara yang tempatnya sangat pengap dan sempit,sebelum akhirnya di eksekusi dengan hukuman tembak atau hukum gantung,di belakang bangunan ini juga terdapat sumur tua tempat para korban di eksekusi oleh Belanda

Penjara di Museum Fatahillah

Juga terdapat patung hermes (Dewa Kemakmuran) dan meriam Jagur,konon meriam ini mempunyai kekuatan mistik yang bisa membuat perempuan mandul menjadi hamil,tapi itu semua hanya cerita yang menurut kami tidak masuk akal,bagaimana mungkin sebuah meriam bisa melakukan hal seperti itu,hanya cerita konyol ...tempat meminta habyalah kepada Alloh,Tuhan Semesta Alam.

Gambar Patung Hermes dan Meriam Jagur

Musum ini berdampingan dengan beberapa museum lain diantaranya Museum Wayang,Museum Mandiri dsb,
Disisi lain bangunan gedung ini memang begitu kokoh kental dengan ornamen eropanya,museum ini juga menyediakan acara renungan malam,jadi para pengunjung di ajak berkeliling museum di malam hari,di ajak menonton film dokumenter seputar sejarah bnguinan,para peserta di ajak terjun lebih dalam dan merasakan suasana pada zaman itu,tapi acara ini harus menyertakan kelompok atau grup,untuk yang berminat silahkan menghubungi :
Sahabat Museum,waktu buka museum ini dari Selasa - Minggu Pukul 9.00 - 15.00 wib
Museum Sejarah Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No. 1 Jakarta Barat
Telp (62-21) 6929101, 6901483
Fax. (62-21) 6902387
email: musejak@indosat.net.id



Selanjutnya kami mengunjungi Museum Taman Prasati di daerah Tanah Abang Jakarta Pusat Semula Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Abang I ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober 

Museum Taman Prasasti

Seluas 5,5 ha dan dibangun tahun1795 untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarangMuseum Wayang, yang sudah penuh. Makam baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun sebelumnya karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK,Hollandsche Kerk.

Pintu Masuk Museum Taman Prasasti

Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, luas museum ini kini menyusut tinggal hanya 1,3 ha saja.

Kereta Jenazah Belanda

Museum ini buka dari Selasa - Minggu,Pukul 9.00 - 15.00 Wib,Tiket masuk hanya Rp.2.000/orang
Kamu sudah bisa menikmati beberapa makam Belanda yang gothic juga aneh..
terdapat beberapa miniatur salib dan logo2 freemasonry di dalam makam ini,bukan hanya bangsa Belanda yang di kubur di sini tapi juga ada Cina dll,miniatur Salib,serta dewa dewi kuno menghiasi sudut makam ornamen Eropa Kuno juga banyak terdapat di setiap makam ini


Tak banyak orang tahu jika Museum Prasasti yang dulunya dibangun pemerintah Batavia pada 28 September 1795, merupakan salah satu taman pemakaman umum modern tertua di dunia. Lebih tua dari Fort Canning Park (1926 ) di Singapura, Gore Hill Cemetery (1868 ) di Sidney, La Chaise Cemetery (1803 ) di Paris, Mount Auburn Cemetery (1831 ) di Cambridge-Massachusstes yang mengklaim sebagai taman makam modern pertama di dunia, atau Arlington National Cemetery (1864 ) di Washington DC.
Banyak nama beken dikubur di sana. Di antaranya Olivia Marianne Raffles (1814 ), isteri Gubernur Jenderal Inggris dan juga pendiri Singapura, Sir Thomas Stamford Raffles; lalu Dr. H. F. Roll (1935), pendiri Sekolah Kedokteran Stovia; Dr. J. L. A. Brandes (1905 ), pakar sejahar purbakala Hndu Jawa di Indonesia; Soe Hoek Gie, aktivis mahasiswa di tahun 1960-an yang terkenal dengan catatan hariannya; dan juga Mayor Jenderal J. H. R. Kohler, komandan tentara kolonial Belanda yang ditembak mati oleh sniper Aceh berusia belia di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Konon, sniper Aceh itu juga ditembak sniper Belanda sesaat setelah menewaskan Kohler. Mungkin inilah perang antara sniper pertama yang terjadi dalam sejarah Nusantara.

Perang menundukkan Aceh merupakan perang terlama, lebih dari tigapuluh lima tahun, dan perang termahal yang harus dilakukan Belanda untuk bisa menundukkan Serambi Mekkah ini. Ceritanya, tak sampai tiga pekan setelah mendarat di pantai Aceh pada tanggal 8 April 1873 itu, serdadu Belanda sudah tidak kuat menghadapi gempuran gerilyawan Mujahidin Aceh yang dibantu pasukan leit dari Turki Utsmaniyah dan beberapa negeri Islam sahabat. Para serdadu Belanda kembali lagi naik kapal setelah menghadapi perlawanan paling sengit yang pernah dialami militer Belanda di Timur.
Jenderal Kohler, panglima Belanda, yang sedang berada di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, tiba-tiba rubuh bemandikan darah. Dadanya bolong ditembus peluru sniper Aceh. Hari itu tanggal 14 April 1873. Kohler adalah komandan serdadu Belanda yang memimpin penyerangan ke Banda Aceh.




Makam ini menggambarkan betapa tingginya seni rupa bangsa Belanda hingga menghiasi sisi makam yang terdapat di Museum Taman Prasati ini.
Tempat ini ternyata banyak di pakai untuk foto Pre-Wedding,Shooting film,dan iklan.


Pasar Baru

Dari Museum kami bertolak menuju Pasar Baru untuk belanja oleh2,juga kami habiskan waktu makan siang disana harga yang ditawarkan di Pasar Baru ini relatif terjangkau,banyak pernak pernik menarik khas Jakarta,sayang memang masih banyak tempat yang belum sempat kami kunjungi

Tepat Pukul 12.30 Wib kami menuju Dufan,tujuan terakhir sekedar refreshing  kami habiskan waktu liburan Batavia ini di Dufan Ancol,
Wahana Rama Shinta
HTM nya untuk Hari Libur Rp.220.000,-/orang ditambah ongkos pintu masuk Rp.15.000,-/orang,plus parkir mobil rp.20.000 untungnya hari itu bertepatan dengan hari kartini ya 21 April 2012,maka kami mendapatkan potongan harga 50%.







Dari Dufan kami bertolak menuju Merak,untuk pulang dan beraktifitas kembali,so buat kamu yang tertarik dengan perjalanan ini bisa menghubungi kami untuk informasi.

Salam,

Kamis, 19 April 2012

Potret Kota Bandar Lampung

Sebagai ibukota provinsi,Bandar Lampung adalah kota yang setapak demi setapak mewujudkan kota yang metropolis,dahulu kala nama Bandar Lampung adalah Tanjung Karang-Teluk Betung,



Logo Bandar Lampung

tapi semenjak 1983 Kota ini di ganti namanya menjadi Bandar Lampung.dan Tanjung Karang-Teluk Betung menjadi nama beberapa kecamatan di Bandar Lampung.Kota ini cukup sejuk,walau terkadang bisa menjadi panas sekali dengan datangnya orang dari berbagai daerah,Bandar lampung dahulu tidak mengenal kata macet tapi kini Bandar Lampung sudah mulai terjadi kemacetan walau tidak separah Jakarta,berbagai macam suku dan etnis ada di Bandar Lampung,tapi seperti kaata Gubernur Sjachroedin tercinta 'siapapun yang tinggal di Lampung dia sudah menjadi orang Lampung"
wisata di Bandar Lampung cukup banyak di temui dan pernah beberapa kami bahas di bagian sebelumnya,bagian ini hanya menyoroti seputar jalan,dan kehidupan sosial di Bandar Lampung,

Tugu Juang Tanjung Karang,Bandar lampung

Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang walikota. Saat ini, jabatan walikota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Thobroni Harun. Wilayah kota Bandar Lampung dibagi menjadi 13kecamatan dan 98 kelurahanSebagai sarana Transportasi di Bandar Lampung telah diresmikan baru ini Bus Trans Bandar Lampung,

Bandara Radin Inten II bukan terletak di Bandar Lampung tetapi di Kab.Lampung Selatan,tidak terlalu jauh dari Bandar Lampung


Rajabasa

Terminal adalah elemen penting bagi sarana dan denyut nadi Kota ini,Rajabasa adalah nama terminal di Bandar Lampung,cukup luas terminal ini terletak di Kec. Rajabasa,Bandar Lampung.

Stasiun Kereta Tanjung Karang

Dan untuk transportasi darat lainnya Bandar Lampung memiliki Stasiun Tanjung Karang yang terletak tepat di jantung kota Bandar Lampung,tepatnya di Tanjung Karang Pusat.

Tugu Adipura,Bandar Lampung

Bandar Lampung juga sempat beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai predikat Kota Terbersih di Indonesia
Mahan Agung
Adalah Rumah dinas Gubernur Lampung,yang dulunya sering di sebut Pendopo Gubernuran,dan diubah namanya menjadi Mahan Agung atau Rumah Besar


Tugu Kopiah di Depan Kantor Gubernur Lampung

Tugu Siger di seputaran jalan Teluk Betung

Beberapa tahun terakhir ini icon icon Lampung mulai giat di bangun,sebagai bukti eksistensi adat Lampung di Provinsi tercinta ini.

Tugu Pengantin Lampung ,Adat Pepadun
Tugu ini bisa kamu temui di persimpangan Lungsir kecamatan Teluk Betung Utara

Tugu Pengantin Lampung,Adat Saibatin
Tugu ini terletak di Tanjung Karang Pusat Bersebelahan dengan salah satu pusat perbelanjaan di Bandar Lampung,Hypermart


Tugu Peringatan Meletusnya Gunung Krakatau terletak di Taman Dwipangga,Teluk Betung Bandar Lampung

Tugu Zainal Abidin Pagar Alam,Bandar Lampung

Tugu Zainal Abidin Pagar Alam,Kalianda

Baru ini diresmikan beberapa Tugu Baru memperingati jasa Gubernur Lampung ke II Zainal Abidin Pagar Alam yang pertama ada di Kab. Lampung Selatan dan yang kedua ada di Kec.Kedaton,Bandar Lampung atas jasa2 nya maka tugu ini di bangun

Sinopsis riwayat Zainal Abidin Pagar Alam


Ramayana Bandar Lampung
Pasar Tradisional Bambu Kuning

Beberapa Pusat perbelanjaan juga banyak yang sudah cukup ternama di Bandar Lampung bisa kamu temui di Tanjung Karang Pusat.
mulai dari pusat perbelanjaan modern sampai pasar tradisional

Itulah sebagian potret Bandar Lampung,
Penasaran ??
kunjungilah Kota ini...
Buat kamu yang ingin berkeliling Lampung kami juga menyediakan mobil rental segala jenis,silakan datang atau bisa menghubungi 0821 83546387 ,Mawandi Noveriansyah (Andi)

Selamat Mencoba di Liburan kamu...

Salam,